Wednesday 3 June 2015

TUJUAN MANCING DI KALIMANTAN SELATAN

Wilayah Kalimantan Selatan sebagian memiliki kondisi geografis alami untuk mancing mania berupa aliran sungai-sungai besar, rawa-rawa serta dataran rendah pasang surut yang telah memberikan pengaruh terhadap salah satu pola pencaharian masyarakatnya yaitu dengan mencari ikan. Beberapa cara yang lazim dipergunakan masyarakat Banjar dalam mencari ikan adalah dengan malunta, malukah, marengge ataupun maunjun. Malunta adalah cara menangkap ikan dengan menggunakan jaring yang dilempar ke sungai, lukah atau bubu adalah sejenis jebakan ikan terbuat dari anyaman bilah-bilah bambu yang dipasang di sungai atau rawa, marengge adalah menangkap ikan dengan menggunakan semacam jaring yang dibentang dengan menggunakan kayu atau bambu kemudian ditenggelamkan ke dalam sungai serta sesekali diangkat dengan menggunakan tangkainya, sedangkan maunjun adalah berasal dari kata unjun yang berarti pancing atau memancing ikan.
Diantara beberapa cara menangkap ikan tersebut yang paling populer dan digemari masyarakat adalah maunjun, karena cara ini relatif lebih mudah dan simple dilakukan oleh semua orang serta tidak memerlukan keahlian khusus. Kegiatan mencari ikan dengan cara maunjun saat ini bukan semata-mata untuk mencari penghasilan, akan tetapi banyak pula orang yang melakukan kegiatan maunjun sebagai sebuah hobi atau kegemaran. Dan kegiatan maunjun ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Banjar asli, namun juga dilakukan oleh para pendatang di tanah Banjar. Sehingga kemudian muncul istilah bubuhan paunjunan yang berarti sekelompok orang atau kaum yang memiliki kesamaan kegemaran yaitu memancing ikan atau maunjun
Meskipun cukup sederhana, peralatan maunjun pun harus disesuaikan dengan sasaran ikan yang ingin didapatkan serta lokasi memancing. Secara umum alat unjun terdiri atas empat bagian pokok yaitu tantaran unjun (joran), tali unjun (senar), kawat unjun (mata pancing) serta umpan unjun. Lokasi maunjun pun secara umum dibedakan menjadi dua kategori lokasi yaitu maunjun di aliran sungai besar dengan sasaran ikan Baung, Lais, Patin, Saluang, Kalui dan lain-lain. Sedangkan lokasi maunjun yang kedua adalah di areal danau atau rawa pasang surut dan pahumaan dengan sasaran ikan Haruan, Papuyu, Sapat Siam, Biawan, Toman dan lain-lain.
Jenis umpan maunjun pun dibeda-bedakan menurut lokasi paunjunan, apabila maunjun di aliran sungai besar umpan yang dipakai adalah cacing tanah, wadai gabin atau konsentrat pakan ikan yang diramu hingga dapat dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kalis. Sedangkan bila maunjun di danau atau rawa pasang surut umpan yang dipakai adalah cirat, wanyi, ulat bumbung, atau anak karangga yang diramu dengan getah pohon karet dan minyak kelapa.
Beberapa cara maunjun yang sering dilakukan oleh bubuhan paunjunan adalah; Mamaer yaitu cara memancing ikan dengan menggunakan joran panjang sekitar 4 – 5 meter, tali senar dengan ukuran besar, mata kail khusus haruan serta menggunakan umpan cirat. Caranya adalah dengan menggerak-gerakkan secara dinamis umpan cirat di atas permukaan air, sehingga merangsang ikan yang agresif terutama jenis haruan atau toman untuk menyambar umpan tersebut. Mambanjur adalah cara memancing ikan dengan menggunakan joran sembarang kayu kecil sepanjang kurang lebih 1 m, tali senar ukuran besar, mata kail khusus haruan juga menggunakan umpan cirat. Caranya adalah dengan memasang banjuran yang jumlahnya bisa puluhan tersebut di sepanjang anak sungai atau rawa dan kemudian meninggalkannya untuk sementara waktu, apabila memasang banjur pagi hari biasanya banjuran akan ditengok pada waktu sore hari. Dan jenis ikan yang didapat dengan cara membanjur ini biasanya jenis haruan atau toman. Maunjun biasa dengan menggunakan joran pendek sekitar 2 – 3 meter, tali senar kecil sampai sedang, mata kail ukuran kecil hingga sedang serta menggunakan umpan wanyi, ulat, karangga atau jenis ramuan umpan lainnya.
Sebelum joran modern (joran antena) yang lebih praktis karena bisa dipanjang pendekkan yang terbuat dari bahan serat fiber atau carbonite banyak digunakan saat ini, tantaran unjun atau paer dibuat dari bambu utuh jenis Tamiyang dengan diameter pangkal 1 – 3 cm yang makin mengecil hingga ujungnya serta memiliki panjang sekitar 2 – 6 meter. Proses pembuatan tantaran unjun ini cukup unik, bambu yang baru ditebang biasanya tidak memiliki bentuk yang lurus antar buku ruasnya sehingga kurang nyaman dipakai, sehingga perlu proses lebih lanjut untuk meluruskan buku ruasnya. Proses pelurusannya adalah dengan cara memanaskan dengan api bagian buku-buku ruas yang bengkok tersebut kemudian sambil dilengkungkan sedikit demi sedikit ke arah yang diinginkan sehingga hasilnya tantaran unjun atau paer menjadi lebih lurus dan rapi serta tantaran siap digunakan, proses pelurusan ini disebut mangadang.
Jenis-jenis ikan yang jadi favorit serta menjadi semacam ‘supremasi’ tertinggi di dalam dunia bubuhan paunjunan untuk maunjun di daerah rawa adalah jenis haruan dan papuyu, apalagi bila ukuran ikan yang didapatkan tersebut lumayan besar yang biasanya digambarkan dengan ukuran telapak tangan untuk ikan papuyu atau pergelangan orang dewasa untuk ikan haruan. Sedangkan memancing di sungai orang akan senang bila mendapat ikan baung, patin atau lais.adapun tempat mancing di kalimantan selatan bagi para lelaki yang ingin beradu serta melatih kesabaran, dalam memancing di kalimantan selatan dengan spot pemancingan yang terkenal di antaranya di bawah ini, yaitu :
1. Serunya Memancing di Danau Riam Kanan
phoca_thumb_l_riam_kanan
Apakah ada diantara travelers tercinta yang hobi memancing? Pada kesempatan kali ini Pegipegi akan menghadirkan ulasan tentang salah satu spot memancing terbaik yang perlu kamu kunjungi. Ialah Danau Riam Kanan, yang terletak di Desa Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Alkisah, Danau Riam Kanan adalah waduk buatan yang dibangun dalam jangka waktu 10 tahun dengan membendung aliran 8 sungai yang bermata air dari Pegunungan Meratus. Bendungan yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1973 ini dibuat dengan menenggelamkan sekitar 9 desa di areal seluas 9730 hektar.
Kamu bisa mengunjungi Danau Riam Kanan dari Kota Banjarbaru dengan menggunakan kendaraan umum maupun pribadi sejauh 25 kilometer. Di sepanjang perjalanan kita akan dihibur oleh pemandangan eksotis berupa bukit-bukit terjal di sisi kanan dan kiri jalan. Persawahan dan perkampungan yang sesekali terlihat di balik rimbunnya pepohonan. Dibandingkan Pulau Jawa, tingkat kepadatan penduduk di Pulau Kalimantan jauh lebih rendah. Jadi jika kamu merupakan penduduk pribumi Pulau Jawa yang telah bosan memandangi riuh rendah dan penuh sesaknya kehidupan kota, kunjungan ke Danau Riam Kanan akan dapat sedikit mengobati kejenuhan kamu.
Sesampainya di lokasi, kamu dapat menyewa perahu klotok (semacam perahu motor) untuk melakukan perjalanan mengelilingi danau, memancing, atau mengunjungi Pulau Pinus yang terletak di tengah Danau Riam Kanan. Harga sewa perahu klotok cukup bervariasi, tergantung dari aktifitas yang hendak kamu lakukan. Jika kamu berniat untuk memancing, harga sewa tentu akan sedikit lebih mahal karena, menurut pengalaman pribadi, kadang kita tidak berhasil mendapat satu ekor ikan pun di satu spot sehingga harus beberapa kali berpindah tempat hingga mendapatkan tangkapan yang memuaskan. Beberapa perahu klotok biasanya dilengkapi dengan ‘fasilitas’ berupa kompor gas kecil dan peralatan memasak. Jadi kamu dapat langsung memasak dan menyantap ikan hasil tangkapan sambil duduk terayun-ayun dalam perahu di tengah danau.

danau riam kanan
Sunyinya suasana, rimbunnya pepohonan, hanya sesekali terdengar suara burung dan tenangnya air membuat waktu seolah berhenti sejenak untuk membiarkan kamu berlama-lama menikmatinya.  Tips dari kami, dianjurkan agar kamu mengunjungi Danau Riam Kanan beserta rombongan maupun keluarga agar menghemat ongkos sewa perahu.
Kuliner khas dari Danau Riam Kanan, tentu saja, adalah berbahan dasar aneka ragam jenis ikan air tawar yang merupakan endemik danau dan mungkin akan jarang kamu jumpai di Pulau Jawa, misalnya ikan patin dan ikan puyau. Kamu bisa mencicipi sajian ikan bakar, salah satu menu yang paling umum ditawarkan sejumlah warung di sekeliling danau. Atau, kamu dapat mencoba masakan daging rusa yang juga merupakan kuliner khas Danau Riam Kanan. Rusa memang termasuk salah satu jenis satwa yang dilindungi, namun binatang ini sengaja diternakkan oleh masyarakat setempat untuk keperluan konsumsi.
Selamat memancing!

2. Pemancingan Di Daerah Tapin

Hai sobat blogger selamat datang di dunia pemancingan, rantau mancing mania mengkhususkan pemancingan seputar daerah rawa~rawa yang ada di Kab. Tapin Kalimantan Selatan.
Adapun ikan yang biasa kita pancing cuman seputar ikan papuyu, haruan, sepat siam, kapar dan pancing yang kita gunakan cuman 2 jenis yaitu pancing model fiber yang panjangnya bervariasi mulai dari ukuran 3,60 cm - 4,50 cm - 5,50 cm & 6,30 cm dan pancing model tradisional seperti paring(bambu kecil panjang) lentur dan kuat jadi sebelum menggunakan pancing jenis paring / bambu biasanya kata orang tapin sini di kadang ( paring dipanaskan diatas bara kayu dibentuk / di ratakan sehingga enak untuk digunakan). Pancing bambu ini biasanya mempunyai panjang sekitar 7 meter lebih dan digunakan untuk memancing ikan haruan atau istilah orang tapin "mamair". Umpan untuk mamair ikan haruan biasanya menggunakan umpan kodok yang di kaitkan di mata kail.mungkin sudah cukup acara perkenalannya - okey kita lanjut ceritanya seputar spot~spot pemancingan yang ada di kab. tapin. Secara garis besar spot~spot pemancingan berada di daerah seperti :
1. Parigi
2. Gadung
3. Masta
4. Sungai Kandang
5. Rawa muning, meliputi rawa muning 1,2 & 3 + batang banyu & pulau jungkal
6. Sungai kajang
7. Pandahan
8. Hiyung
9. Sungai tungkit
10. Margasari
11. Hasnur Sawit Farm
12. dll
pada kesempatan lain kami akan membahas satu persatu spot~spot ini secara detil dan menyeluruh sehingga info ini bermanfaat bagi mancing mania yang kebetulan atau sengaja ingin mamancing ke daerah tapin, salam.
2. Sensasi Mancing Di Air Terjun Riam Hanai (loksado)
Bagi pemancing yang tinggal di perkotaan, apalagi kota-kota besar seperti Jakarta, tentu tidak pernah membayangan kemungkinan mancing di air terjun. Apalagi bagi mereka yang melihat air terjun pun belum pernah, bagaimana keberadaan air terjun di lokasi alam aslinya.
Betapa indahnya dimata dan hati mereka yang mengerti arti mensyukuri karunia dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakannya untuk dinikmati. Suatu pengalaman baru yang sangat berkesan bagi pemacing yang baru pertama kali mengalami mancing di air terjun.
Kalimantan Selatan yang memiliki luas wilayah 36.985 Km2 terdiri dari berbagai jenis kondisi geografis yang beragam. Mulai dari dataran tinggi penggunungan Meratus, hutan hujan torpis, dataran rendah yang terbentang di pinggiran, pantai dengan berbagai bentuk pesisirnya, tanah gambut dan rawa potensial yang tak terhingga luasnya serta sungai-sungai dari berbagai ukuran. Demikian pula Kalimantan Selatan memiliki banyak objek wisata alami yang belum tersentuh oleh modernisasi sehingga nilai alamiahnya masih terasa sangat utuh. Kondisi ini justru merupakan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun manca negara yang menggemari petualangan di alam bebas yang ada di hulu Kalimantan Selatan. Penduduknya yang ramah dengan kesederhanaannya yang teguh memegang adat yang turun temurun dari leluhurnya. Hutan hujan tropis yang banyak menyimpan berbagai jenis kekayaan alam. Derasnya aliran sungai dengan terdapatnya banyak riam di sepanjang alirannya , sangat menantang untuk diarungi serta adanya air terjun yang pantas untuk dinikmati.

Di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan utamanya adalah penduduknya yang disebut suku Dayak Meratus yang ramah tamah dalam menyambut setiap kunjungan. Mereka tinggal beberapa keluarga dalam sebuah rumah adat yang disebut ”Balai” rumah besar yang ditopang oleh tiang-tiang tinggi, sungguh unik.
Kemudian wisata alamnya dengan merambah hutan dan sungai-sungai yang akhirnya berujung di beberapa air terjun yang ada. Di air terjun ini, para pemancing sejati dapat menyalurkan hobinya dengan sensasi mancingjenis ikan penghuni air arus deras.
Di bawah jatuhnya air terjun itu merupakan danau yang airnya langsung mengalir deras melalui sungai-sungai berbatu di bawahnya. Di danau ini antara lain hidup ikan dari jenis-jenis yang terbatas, antara lain Mangkih dan Jelawat. Ikan ini tidak menghiraukan gemuruhnya air yang jatuh di tempat hidupnya dari ketinggian yang lumayan.
Satu dari antara air terjun yang ada adalah air terjun Riam Hanai yang terletak di Desa Malaris Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan di kaki pegunungan Meratus.
Untuk mencapainya, dari ”Balai” Malaris, kita harus berjalan kaki naik turun jalan setapak dan menyebrangi sungai berbatu selama hampir satu jam.
Dengan udaranya yang sejuk di siang hari membuat para pengunjung tahan berlama-lama berada di sekitarnya. Bahkan bagi mereka yang senang mandi di danau di bawahnya akan merasakan dinginnya percikan air yang jatuh dari dari atas air terjun.
Ketika di danau tersebut tidak terdapat seseorang pun yang sedang mandi, saat itu juga acara mancing dapat dilakukan. Setelah sampai di lokasi, segera peralatan mancing yang telah dipersiapkan untuk memancing dikeluarkan. Pada acara ini, penulis menggunakan joran fiber sambung dua (two pieces rod) dengan reel, serta mata kail nomor 7 dengan timah pemberat (sinker) kurang lebih sebesar jari tangan berbentuk kerucut tanpa menggunakan pelampung (floating).

3. Pantai Batakan


Pantai Batakan terletak di desa Batakan kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut (Tala), sekitar 125 kilometer arah timur dari Kota Banjarmasin (Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan). Untuk mencapai lokasi Pantai Batakan, dari Kota Banjarmasin relatif mudah karena kondisi jalannya cukup baik. Walaupun jalannya berkelak-kelok dan turun-naik, tetapi menyajikan pemandangan alam yang indah berupa barisan perbukitan yang menghijau, hamparan persawahan yang menguning, serta perkampungan nelayan yang berada di tepi pantai.
Pantai Batakan merupakan obyek wisata bahari yang terpadu dengan panorama alam pegunungan, karena di sebelah timurnya terdapat perbukitan pinus yang menjadi bagian dari Pegunungan Meratus. Di pantai ini pengunjung dapat mengelilingi pantai sambil menggunakan kuda sewaan, bersantai di bawah pohon cemara sambil menikmati keindahan pantai, atau menyaksikan panorama alam terutama saat matahari akan terbenam (sunset).
Pantai Batakan juga dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat rekreasi, seperti kamar mandi untuk bilas, rumah ibadah (masjid), panggung hiburan, cottage, restourant, penginapan, playground, hingga areal parkir kendaraan bermotor yang cukup luas.

4. Air Terjun Hamindrai
Air Terjun Hamindrai terletak ± 16 km dari kota Pelaihari, tepatnya di desa Tanjung Kecamatan Bajuin Kab.Tanah Laut. Air Terjun Hamindrai
merupakan obyek wisata alam dengan panorama pegunungan yang mempunyai 3 (tiga) tingkatan air terjun dengan ketinggian ± 22 meter.
Di sekitar air terjun ini juga terdapat beberapa jenis burung dan tanaman anggrek hutan, dll yang berada di kawasan pegunungan Maratus. Selain itu juga bisa dikembangkan sebagai ekowisata (trakking, climbing, hikking), dll.



3. Pantai Takisung

Pantai Takisung adalah merupakan obyek wisata pantai yang mempesona dengan pemandangan pantai dengan aktivitas jual beli ikan segar maupun ikan kering langsung dari nelayan.


Pantai Takisung terletak di desa Takisung kecamatan Takisung yaitu sebelah barat wilayah Kabupaten Tanah Laut. Berjarak kurang lebih 22 km dari kota Pelaihari atau kurang lebih 87 km dari ibu kota Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin. Meskipun Pantai Takisung merupakan Laut Jawa, namun ombaknya tidak besar seperti halnya pantai selatan pulau Jawa. Sehingga aman untuk wisata maupun menjadi pemukiman.
Sebagai objek wisata, Pantai Takisung bisa digolongkan obyek wisata pantai yang mempesona dengan pemandangan pantai yang dikelilingi oleh pohon-pohon kelapa dengan pasirnya yang coklat seperti air lautnya (untuk identifikasi airnya, yaitu dari hasil observasi didapatkan pH airnya 9 yang tergolong basa dengan suhu 250C dan kecepatan aliran airnya sebesar 1927 rpm, sedangkan tingkat kecerahan airnya sebesar 32 cm), ditemanin banyak pasar-pasar yang menjual jajanan khas pantai, mulai dari ikan asin, hiasan kerang, udang, ikan, sampai terumbu karang langsung dari nelayan. Ditambah lagi Pemerintah Kabupaten Tanah Laut yang terus mempoles objek wisata ini melalui pembangunan sejumlah fasilitas umum yang tak dimiliki objek wisata pantai lainnya. Diantaranya, selter, panggung permanen, rumah makan (belum dioperasionalkan), dan penginapan.

4. Air Terjun Bajuin

Air Terjun Bajuin terletak 10 km dari kota Pelaihari tepatnya di Desa Sei Bakar Kabupaten Tanah Laut atau 75 km dari kota Banjarmasin ibukota Kalimantan Selatan.
Air terjun Bajuin yang meiliki panorama pegunungan yang sangat indah
Air terjun Bajuin yang mengalir dengan derasnya
Air Terjun Bajuin memiliki panorama pegunungan yang indah dan eksotik. Air terjun Bajuin ini terletak di kawasan lereng pegunungan Meratus serta ditingkahi kencangnya angin yang menyebabkan air terjun seolah-olah menari-nari dari atas puncaknya menuju ke bawah.

5. Air Terjun Habulu

Air Terjun Habulu terletak di desa Tanjung Kecamatan Bajuin, ± 17,5 km dari kota Pelaihari.
Wisata Alam Air terjun dengan panorama di ketinggian pegunungan dan mempunyai 2 (dua) tingkatan ketinggian. Air terjun ke 1 dengan ketinggian ± 19 meter dan Air terjun ke 2 mempunyai ketinggian ± 111 meter. Selain air terjun, terdapat juga beberapa jenis burung dan tanaman anggrek hutan.









6. Goa Marmer
Objek wisata Goa Marmer terletak di desa Sei Bakar Kecamatan Bajuin Pelaihari. Objek wisata Goa Marmer dapat ditempuh dengan berjalan kaki ± 30 menit dari Air Terjun Bajuin, atau ± 10 km dari kota Pelaihari.
Goa Marmer memiliki keunikan karena dinding goa banyak terdapat batu marmer yang biasa digunakan untuk ubin rumah dan bentuk atas goa seperti kubah masjid. Di dalam goa juga terdapat kehidupan binatang malam seperti kelelawar, burung, ular, monyet, laba-laba goa, ikan pentet, dll.







Goa Macan / Liang Babau

Goa Macan / Liang Babau terletak di desa Tanjung kecamatan Bajuin, berjarak ± 19 km dari kota Pelaihari.
Obyek Wisata Alam ini merupakan objek wisata goa yang memiliki aroma tidak sedap (babau=bahasa Banjar), berada di kawasan pegunungan Meratus
Goa ini terbentuk dari batu marmer, dan mempunyai aliran sungai kecil yang terdapat di dalam goa.
Di sekitar goa terdapat beberapa hewan seperti kelelawar, ular, monyet merah (Kelahing), laba-laba goa, tikus putih, landak, ayam hutan dan macan, dll.

Pantai Swarangan

Pantai Swarangan terletak di desa Swarangan kecamatan Jorong. Aksesibilitas ke obyek tersebut dapat ditempuh melalui transportasi darat dengan jarak tempuh ± 52 km dari ibukota Kabupayen Tanah Laut ( Pelaihari), atau 117 km dari kota Banjarmasin ibukota Kalimantan Selatan.
Merupakan objek wisata pantai dengan berbagai sarana pendukung, menyaksikan matahari terbit. Mempunyai daya dukung dengan gelombang air laut cukup besar. Wisata pantai dengan tumbuhan pohon bakau, sarana panggung hiburan, publik toilet. Daya dukung atraksi wisata bahari dengan besar gelombang serta kejernihan air laut.
Aktivitas olah raga yang bisa dilakukan di pantai ini, yakni berenang, memancing, dan berselancar. Atau aktivitas yang simpel yakni berjemur santai di bibir pantai sambil menikmati panorama alam pantai.
Selain panorama pantai, anda juga bisa menjernihkan mata kita dengan melihattumbuhan pohon bakau yang masih berwarnaatau melihatsarana panggung hiburan, dan publik toilet.
Kejernihan air laut merupakan daya tarik utama bagipara wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut. Di mana tempat tersebut ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara di waktu hari liburan.
Pantai Swarangan terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong. Dapat ditempuh melalui transportasi darat dengan jarak tempuhkurang lebih52 km dari ibukota Kabupaten Tanah Laut, atau sekitar 117 km dari kota Banjarmasin ibukota Kalimantan Selatan.


Sayang keindahan pantai ini harus di nodai dengan pungutan liar orang yang tidak bertanggung jawab dengan mengenakan tarif masuk semuanya,ane sendiri juga pernah jadi korban disitu dengan membayar biaya masuk 2 kali, jadi hati-hati bagi anda yang ingin berkunjung kesana,harus memperhatikan yang mana yang petugas dan mana yang preman...hehehe, kalau gak ingin membayar masuk 2 kali. Kalau ane perhatikan memang tidak ada upaya pemerintah untuk mengelola objek wisata ini, hal ini masih terlihat dengan masih semrawutnya penataan sarana- sarana pendukung, apalagi pada saat libur banyak sekali warung-warung dadakan dan kamar mandi myang yang muncul tanpa memandang tata letaknya, sehingga dapat mangganggu pemandangan.


Pantai Batu Lima

Pantai Batu Lima terletak di desa Kuala Tambangan kecamatan Takisung, dari ibukota Kabupaten Tanah Laut (Pelaihari) berjarak ± 35 km. sarana yang tersedia di objek ini seperti : Play Ground, Shelter dan Cottage yang berjumlah 18 buah. Menurut legenda, lima buah batu tersebut sebagai tempat pemandian 5 orang putri (Upacara Adat Mandi Badudus).


Pantai Tanjung Dewa
Pantai Tanjung Dewa terletak di Desa Tanjung Dewa Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Hanya dengan menempuh jarak sekitar 100 km dari kota Banjarmasin maka kita sudah tiba di pantai Tanjung Dewa. Jarak yang tidak terlalu jauh ini memungkinkan kita untuk dapat berakhir pekan ke pantai Tanjung Dewa ini kapanpun kita mau. Perjalanan menuju pantai Tanjung Dewa ini sangat tidak membosankan karena kita akan melintasi areal persawahan dan pegunungan yang hijau dan indah. Sangat cocok untuk melepaskan kepenatan terhadap rutinitas harian kita.Beberapa pantai di Kalsel lebih menonjolkan pesona pasirnya, namun pantai Tanjung Dewa sedikit berbeda yaitu dengan keindahan karangnya yang lebih mempesona.


Pantai Tanjung Dewa memiliki 2 bagian, ada bagian yang berpasir dan ada juga yang berkarang. Jika kita duduk di atas salah satu karangnya, maka sangat tepat untuk menikmati landscape pantai dan laut secara bersamaan. Tidak hanya itu saja, selain bisa menikmati keindahan laut dan pantai kita juga bisa menikmati keindahan pegunungan dari kejauhan. Saat cuaca cerah lekuk-lekuk gunung akan sangat jelas terlihat.

Air Terjun Balangdaras
Air terjun Balangdaras terletak 25 km dari kota Pelaihari tepatnya di desa Tanjung kecamatan Bajuin Pelaihari.

Air terjun Balangdaras memiliki panorama pegunungan yang indah dan eksotik. Berada di ketinggian pegunungan dengan ketinggian ± 45m Air Terjun Balangdaras berada di kawasan pegunungan Maratus.
Kerbau Rawa Banua Raya
Menyusuri sungai dan rawa untuk menyaksikan kumpulan hewan kerbau rawa liar. Kerbau rawa ini jumlahnya 180 ekor yang mana biasanya mereka berada di kawasan hutan yang ditumbuhi banyak pohon galam. Wisata sungai dengan pemandangan gunung dan areal persawahan. Terletak 26 km dari kota Pelaihari atau tepatnya di Desa Benua Raya Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut.


Daya dukung lingkungan yang berada di antara pegunungan dengan pengembangan wisata memancing dan berperahu.
Bekantan
Wisata Bekantan terletak di desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari, berjarak ± 15 km pusat kota Pelaihari. Hewan Bekantan sebagai maskot Kalimantan Selatan merupakan hewan langka yang mesti dilindungi.
Untuk menuju ke kawasan ini, bisa menyusuri sungai Panjaratan dengan naik perahu motor yang jaraknya ± 3 km. Selain Wisata sungai, Anda juga bisa menikmati pemandangan gunung, areal perkebunan kelapa sawit, dan persawahan.
Gunung Karamaian
Gunung Keramaian ini terletak di desa Ujung Batu kecamatan Pelaihari, ± 58 km dari Kota Banjarmasin. Gunung ini merupakan obyek wisata alam.

Bukit Kayangan
Bukit Kayangan memiliki pesona yang memukau dengan pemandangan perbukitan dan hamparan perkebunan Kelapa Sawit.

Aksesibilitas darat dapat ditempuh ± 55 km dari Kota Banjarmasin tepatnya di desa Ambungan sebelum kita menuju/memasuki Kota Pelaihari tentunya melewati objek wisata tersebut. Sarana yang tersedia saat ini berupa tempat ibadah (Mushola), dan jenis wisata yang bisa dikembangkan berupa wisata MICE (Wisata Meeting and Conference).
Wisata Alam Pedesaan panyipatan
Desa Panyipatan yang terletak di Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut merupakan tempat obyek wisata khas alam pedesaan.
Usaha tani yang masih diterapkan secara tradisional tanpa pupuk anorganik dan keasrian alam gi kawasan sentra pertanian (padi lokal).
Area penanaman padi di Panyipatan mencapai ratusan hektare. persawahan itu menjadi satu dengan tiga desa tetangga, Telaga Langsat, Kandangan Baru, dan Batu Tungku.
Kawasan pertanian tersebut juga menyimpan kekayaan hayati yang beragam. Terdapat rawa dalam yang menyimpan ikan air tawar khas Kalimantan, antara lain, papuyu dan haruan (gabus).
Selain populasinya sangat banyak, ukurannya juga besar-besar. Desa Panyipatan memiliki potensi wisata alam terpadu yang eksotis.

WISATA BUATAN
Taman Mina Tirta
Keindahan di Taman Mina Tirta Pelaihari waktu siang, sungguh nyaman untuk tempat beristirahat dan santai sejenak sambil menikmati keindahan panorama kolam di Taman Mina Tirta ini. Selain ada taman bermain anak-anak, taman bunga, juga ada sarana rekreasi berupa perahu sewa berbentuk angsa untuk bersenang senang mengitari kolam Taman Mina Tirta Pelaihari ini.

Selain itu, bagi kamu yang hobi mancing juga bisa menyalurkannya disini. Disekitar Taman juga ada sejumlah pedagang yang menyediakan beraneka minuman segar, tempat yang sangat cocok bagi kamu yang mau ber istirahat sejenak. Bagi kamu yang dari Kota Baru, Kintap dan sebagainya yang hendak bepergian ke Kota Banjarmasin, bisa mampir dan istirahat sebentar di taman ini, tempatnya tidak jauh dari simpang perkantoran Pemda Tanah Laut.
Taman Kijang Kencana
Letak taman ini berada di tengah kota Pelaihari, tepatnya di kelurahan Pelaihari kecamatan Pelaihari. Taman yang selalu dikunjungi oleh muda-mudi, tak hanya itu para orang tua dan yang ingin menikmati asrinya Taman Kijang Kencana.

dapat dijumpai di sekitar taman sambil menikmati indahnya kota Pelaihari
Menara Pengawas Tentara Jepang
Menara Pengawas Tentara Jepang berada di desa Sei Bakar Kecamatan Bajuin, berjarak ± 11 km dari kota Pelaihari. Menara Pengawas ini merupakan kawasan wisata sejarah peninggalan tentara Jepang pada masa perang dunia ke II.
Kawasan wisata menara pengawas Jepang ini berada dalam kawasan goa Marmer yang mempunyai nilai sejarah pada masa perang dunia ke II sebagai tempat tentara Jepang mengintai musuh.
Di sekitar kawasan ini terdapat juga beberapa hewan seperti kelelawar, burung, ular, monyet, dan di kelilingi view batu-batu cadas disekitar bunker Jepang tersebut.
Taman Hutan Kota
Taman hutan kota ini terletak di kelurahan Angsau kecamatan Pelaihari. Pohon yang ditanam cukup bervariasi yang sebagian besar adalah pohon berkayu hutan tropis. Diantaranya adalah jenis mahoni. Pohon yang memiliki nilai ekonomis ini akan melengkapi dan dimungkinkan sebagai pengganti pepohonan yang ada di hutan kota yang umumnya masih didominasi akasia.

WISATA RELIGIUS
Pulau Datu (Makam Datu Pamulutan)
Pulau Datu adalah pulau kecil yang terdapat di dekat Pantai Batakan, kecamatan Panyipatan, Tanah Laut, Kalsel.
pulau datu
Dinamakan pulau Datu karena di pulau tersebut terdapat makam seorang datu (sunan/penyebar agama Islam) yang dikenal dengan sebutan Datu Pamulutan, yang dahulu punya kegemaran menangkap burung dengan pulut (getah).

Datu Pamulutan ini bukan nama asli beliau melainkan hanya sebutan/gelar yang diberikan masyarakat karena semasa hidup beliau suka mamulut (cara berburu dengan menggunakan getah, biasanya untuk berburu unggas) burung. Menurut cerita warga setempat dahulunya pulau Datu dan pantai Tanjung Dewa merupakan satu kesatuan, namun karena proses alam maka akhirnya pulau Datu dan pantai Tanjung Dewa terpisah.
Jika kita ingin ke Pulau Datu kita tinggal menyewa perahu yang ada disana. Kita tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena biayanya tidak terlalu mahal. Berdasarkan kalender wisata pada bulan Maret ini akan dilaksanakan haul Datu Pamulutan di desa Tanjung Dewa tersebut. Selain bisa menikmati wisata alam kita juga bisa menikmati wisata religius disana. Bagi yang beruntung, di sekitar Pulau Datu juga akan ditemui beberapa ikan lumba-lumba berkeliaran.
Manaqib Datu Pamulutan
Datu Pamulutan sebenarnya bernama Sultan Hamidinsyah yang berasal dari Batang Banyu Mangapan Martapura, sehingga nama M Thaher merupakan nama samaran dalam menjalankan tugas sebagai wali dan hamba Allah.
Sultan Hamidinsyah ini mempunyai adik yang bernama Sultan Ribuansyah yang juga seorang pengemban dakwah, dalam menyebarkan Islam mereka menempuh jalan masing-masing, yaitu Hamidinsyah atau Datu Pamulutan ke arah timur dan adiknya kearah barat.
Datu Pamulutan mempunyai seorang murid setia yang selalu mengiringi perjalanan beliau, namanya H Syamsudin yang mempunyai nama asli Bamasara. Syamsudin, menurut pendapat sebagian orang adalah penduduk asli Tanjung Dewa yang juga dimakamkan di Pulau Datu, posisinya lurus dihunjuran (bagian kaki) makam gurunya.
Didalam kubah datu pamulutan, masih ada dua makam lainnya, yaitu makam H Abdussamad dan H Jafri, mereka adalah dua bersaudara itu sebagai seorang guru agama dan pada saat wafatnya juga berpesan agar dimakamkan di pulau Datu.
Datu Pamulutan selama hidupnya senantiasa melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang wali untuk menyebarkan agama, ia juga memiliki jiwa patroiotisme dan heroisme, terbukti dengan perannya dalam mengkoordinir masyarakat Desa Tanjung Dewa untuk mengusir penjajan Portugis.
Kemudian, dari semua kegiatan yang patut dicatat selama hidupnya, Datu Pamulutan mampu membagi waktunya untuk tiga kegiatan yang bukan pekerjaan mudah, yaitu menyebarkan agama kepada masyarakat, mengkoordinir masyarakat untuk melawan penjajah yang ingin mendarat melalui pantai muara Tanjung Dewa dan sekitarnya, juga tetap menjalankan hobinya memulut (menjebak, Red) burung di daerah Tanjung Dewa, sehingga dari sinilah ia mendapat gelar sebagai Datu Pamulutan.
Dalam perjuangan melawan penjajah yang sudah sempat memasuki Kota Bandarmasih, ia mempunyai anak buah, yaitu Patih Mulur dan Patih Matis yang bertugas di daerah Pulau Pinang, Datu Saliwah yang punya ciri muka hilang sebelah di Tabuniu, Pangeran Penyapu Rantau, Datu Sumpit Gunung Dewa, Panglima Dumalik Kandangan Lama di Kandangan Lama mempunyai sebuah senjata sakti yaitu parang jarum, karena terbuat dari sekarung jarum, Patih Singa di Tanjung Selatan. Patih Arjan di daerah perbatasan Sebuhur.
Yang cukup menonjol dalam hal ini masalah fanatisme beragama, benar- benar di laksanakan antara yang halal dan haram yang suci dan najis. Sehingga sebelum beliau wafat sudah sempat berpesan, bila kelak dipanggil oleh Allah agar dikuburkan di desa Tanjung Dewa.
Setelah berpesan, beliau menggaris batas tanah dengan ibujari kaki. Untuk membatasi tanah agar tidak tercemar dari hal-hal najis, seperti dikencingi anjing, apalagi sampai diinjak penjajah kafir.
Di sinilah tampak keramat beliau, tanah yang digaris lambat laun menjadi sungai kecil dan akhirnya menjadi lautan. Sehingga tanah yang digaris jadi pulau tersendiri. Datu pamulutan wafat dan dimakamkan di Pulau Datu tahun 1817 Masehi, sedangkan muridnya menyusul 8 tahun kemudian atau pada tahun 1825 Masehi.
Sebenarnya ia wafat di desa tempat tinggalnya di Martapura, kelak bila meninggal dimakamkan ke Tanjung dewa. Karena jalan waktu itu masih belum seperti sekarang, maka jenazah dibawa lewat sungai kemudian menyisir laut dengan menggunakan sampan. Di sini kembali terlihat karamahnya, sampan yang digunakan menurut pandangan orang awam bukanlah sampan yang layak untuk mengarungi lautan, karena kecil dan lagi bocor, sehingga ragu apakah sampai atau tidak.
Namun dengan ridho dan rahmat Allah akhirnya sampan bisa sampai ke Tanjung Dewa.
Sampai sekarang, tanah yang menjadi makam beliau terpisah dari daratan, berjarak sekitar 1,2 - 1,5 kilometer. Sekarang sudah ada dermaga yang cukup sederhana, pengelolaan makam sendiri dilakukan oleh pihak ahli waris dan kerabat H Syamsudin muridnya, Makam keramat ini juga sudah menjadi tempat wisata religius, memanjatkan doa untuk dirinya. Namun karena letaknya di dekat wisata Batakan. Kondisi tersebut memungkinkan masyarakat sekitar untuk mendapat penghasilan tambahan, yaitu mengantar peziarah menyeberang dengan menggunakan perahu.

No comments: